Dalam Bayang Hujan

Assalamu'alaikum..... hollaa... jumpa lagi nihh... kali ini gue mw nulis hasil FAST WRITING dengan teman2 sesama minat....


Jadi, ada beberapa tema yang sudah dituliskan dalam gulungan kertas. Nah, kita harus memilih salah satu dari tema tersebut dengan acak alias kocok. Dan ternyata terpilihlah  'HUJAN' sebagai kata kunci untuk fast writing kali ini yang mengharuskan kita menuliskan apapun tentang hujan, yang terlintas di pikiran, boleh itu cerpen/ artikel/ narasi. Namanya FAST, berarti cepat. Yup, waktunya cuma 10 menit. Woow.... mantap gak tuh ?


Dan inilah hasil oret-oret gue selama sepuluh menit. Cekidoot !! ^_^


Dalam Bayang Hujan



Kinan duduk di beranda. Matanya jauh memandang langit.  Benaknya menerawang kembali ragam memori yang terjadi tepat setahun lalu. Ya, setahun lalu saat dirinya masih tertawa lepas dan bebas menceritakan  keluh kesahnya pada seorang wanita yang kini telah pergi meninggalkannya.

Dua bulan lalu, itu adalah saat yang sangat membuat Kinan terpukul. Biarpun ia telah mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan segera melangsungkan wisuda, ia tidak bisa tersenyum bahagia.

“Kinan, sepatlah pulang!”

Itulah SMS yang ia dapatkan dari Om Ridho. Saat ia menelepon Om Ridho, barulah ia tahu ada berita bahwa ibunya sedang sakit.

Suasana di luar hujan deras. Namun, bayangan ibunya selalu terlintas dalam benaknya. Sungguh baru kali ini ia merasa begitu kalut saat mendengar berita tentang ibunya yang sakit. Ia pun memutuskan untuk tetap pulang ke rumahnya yang membutuhkan waktu delapan jam dari kota tempatnya menuntut ilmu.

Derai hujan yang semakin lama bertambah deras seolah mewakili jeritan hati Kinan yang benaknya tiada henti memutar memori tentang ibunya. Senyumnya, tawanya, tangisnya wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya hadir silih berganti. Tidak sadar, matanya pun telah sembab karena basah oleh airmata.

By : Alina Sitha


Ada komentar ? Dipersilakan yah......... :)


0 Responses