Menulis Dengan Hati

"Loh, kok nulis pake hati sih? Kan pake tangan!"
"Yeh... nulis tuh pake pena, tauk!"
"Ah, kalau aku sih pake keyboard, hehehe...."
"Semuanya nggak bakalan jadi kalau nggak ada niat buat nulis. Dan taukah kalian niat itu datang darimana? Dari lubuk hati yang terdalam...."

Wuess.... percakapan yang terakhir itu loh. Hmm.... kalau mendengarnya langsung, bener2 membuat 'ambles' hatiku. Hihihi.... Kalau dipikir2 emang bener juga sih. Kan ada yang bilang kalau awwalu binniat. Lah, kalau emang nggak ada niat awal buat nulis ya.... ke laut aka deh lo! *berenang ama paus, qiqiqiqi :)

Setelah itu, saya merenung. (gara2 kebanyakan merenung, tulisannya kagak jadi2, wkwkwk). Suasana apapun sangat besar pengaruhnya dengan hati saya. Bisa suatu ketika saya hepi2, eh lain kali saya termehek2 gara2 kehilangan. Bisa saya khawatir karena ketidakpastian, bisa juga lega karena karena berhasil melewati sebuah perjuangan. Hmm.... dan saya akui bahwa semua kondisi itu benar2 murni curahan ekspresi dari lubuk hati saya yang paling dalam.

Hari demi hari.... Saya mencoba berteman dengan suasana hati saya. Alhasil, terciptalah sebuah tulisan yang membuat saya sedu-sedan sendiri. Ah, tidak usah saya tuliskan ceritanya ya. Saya bisa2 terbawa emosi kalau menulsikannya lagi. Yang pasti gambaran saya saat menulis saat itu adalah menulis dengan segenap perasaan saya. Saya tumpahkan saya apa yang ada di otak saya dan saya sambungkan dengan sinyal2 saraf menuju ke hati saya. Fiuhh.... saya lega.

Sejak itulah saya menuliskan sebuah kalimat sendiri (alias quote bikinan sendiri) --> buat yang mau copas silahkan tuliskan nama saya di belakangnya ya.... Biar ngetop juga kayak Om Mario Teguh.... (*ngarep.com)

Menulislah dengan hati sebab hati adalah telaga inspirasi yang akan menuangkan beragam ekspresi
(Alina Sitha)

Kadangkala di saat saya menulis nggak pake perasaan alias asal jadi ajah, hmm.... saya sendiri nggak respect tuh ama tulisan saya... hiks.... hiks.... Pas saya kasih ke orang lain buat nilai tulisan saya, sudah saya duga sebelumnya. Mereka langsung berkata, "Kok tulisanmu kayak gini sih? Nggak ada nyawanya!" 

Bletaak! Bener2 remuk nih tulang2 berasa kayak ditampar! (nggak nyambung) Yang jelas hancurlah perasaan saya... (duileee.....) Lalu, saya tumpahkanlah kekecewaan itu ke dalam untaian kata penuh makna... Dan hasilnya.... Jreng.... jreng.... jreng... AJAIB! Itu menurut saya sebab saya tidak mau memberikan tulisan isi curhatan nggak penting saya ke orang lain, hehehehe.....

Ya udah lah ya... Kali ini perasaan hati saya lagi campur aduk, jadi mohon maaf aja kalau tulisannya juga campur aduk, kagak jelas sehingga membuat anda terkantuk-kantuk sampe geleng2 kepala... Hehe....

Sekian infotainment dari saya. Hayooo.... pada sayang2in hati ya... biar nggak sakit hati. Hihihi.... ^_^

Kirim tulisan ke media

Info Beberapa Alamat Media Massa yang bisa dikirimi naskah :

Majalah Aneka Yess
 -Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan
-Kirim ke alamat: Jl Salemba Tengah No 58 Jakarta Pusat 10440 atau email: aneka@indosat.net.id

Majalah Kawanku
-Cerpen dengan jumlah karakter 9100 termasuk spasi
-Ketik spasi double
-Kirim ke alamat email: kawanku-mag@gramedia-majalah.com, cerpenkawanku@gmail.com
-Cantumkan identitas lengkap, alamat, dan nomor rekening

Majalah Gadis
-Tulisan untuk rubrik Obrolan, Kuis, Cinta dengan panjang 3-4 halaman folio spasi ganda
-Tulisan untuk rubrik Percikan (cerpen mini) dengan panjang 2 halaman folio spasi ganda
-Tulisan untuk rubrik cerpen dengan panjang 6-7 halaman folio spasi ganda
-Kirim ke alamat Redaksi Majalah Gadis: Jl HR Rasuna Said Blok B Kav 32-33 Jakarta 12910, email: info@gadis-online.com
-Tulis identitas lengkap dan nomor rekening
-Cantumkan nama rubrik di kiri atas amplop

Majalah Hai
-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Kirim ke alamat: Gedung Gramedia Majalah Unit I Lt.1, Jl Panjang No 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530-Alamat email: hai_magazine@gramedia-majalah.com

Majalah Annida
-Cerpen dalam rubrik Kias dan Epik panjang 6-10 halaman folio
-Kirim via surat:*tuliskan nama rubrik di pojok kiri amplop*lampirkan biodata dan kartu identitas*kirim ke Jl Mede No 42 Utan Kayu, Jakarta Timur 13120
-Kirim via email:*sertakan biodata lengkap*kirim ke annida@ummigroup.co.id

Majalah Teen
-Kirim cerpen maksimal 6 halaman-Kirim ke alamat Jalan Prof Dr Satrio Kav. 3-4 Karet Kuningan, Jakarta 12940
-Atau alamat email ke: tabloid.teen@gmail.com

Olga Magazine
- kirim cerpen maksimal 4 lembar
- spasi 1,5
- alamat :Jl. Sultan Agung 63 Kav. 5, Semarang 50232
- alamat email : olga_magazine@yahoo.com

STORY
- panjang cerpen antara 18000 kata TNR 12 spasi rangkap
- alamat email : story_magazine@yahoo.com

Menulis di Media Cetak Indonesia (1)


Bagi siapa saja yg berminat mengirim tulisan ke media cetak (koran/majalah), maka berikut sedikit tips dari saya:
1. Panjang tulisan antara 700 sampai 1000 kata *. cara melihat jumlah kata: MS WORD –> tools–> wordcount —> words
2. Kirim ke media via email dalam bentuk MS WORDS via attachment.

Alamat email2 media cetak sebagai berikut:

Media Nasional:

1. Republika:
Redaksi : redaksi@republika.co.id
Sekretariat Redaksi : sekretariat@republika.co.id
Webmaster ROL : webmaster@republika.co.id

2. Kompas:
(1) opini@kompas.com
(2) opini@kompas.co.id
(3)kompas@kompas.com

3. Media Indonesia
redaksi@mediaindonesia.co.id

4. Suara Pembaruan
koransp@suarapembaruan.com
opinisp@suarapembaruan.com

5. Sinar Harapan
(1)redaksi@sinarharapan.co.id
(2)info@sinarharapan.co.id

6. Harian Pelita
hupelita@indo.net.id

7. Jawa Pos
(1) editor@jawapos.com
(2) editor@jawapos.co.id

8. Suara Karya
redaksi@suarakarya-online.com

9. Koran Tempo
ndewanto@mail.tempo.co.id

10. Majalah Tempo
hidayat@mail.tempo.co.id

Media Daerah Sumatera

1. Waspada (Medan)
(1) redaksi@waspada.co.id
(2) waspada@waspada.co.id

2. SIB – Suara Indonesia Baru (Medan)
redaksi@hariansib.com

3. Batam Pos
redaksi@harianbatampos.com

4. Serambi Indonesia (Aceh)
(1) redaksi@serambinews.com
(2) serambi_indonesia@yahoo.com

5. Sriwijaya Post (Palembang)
(1) sripo@persda.co.id
(2) sripo@mdp.net.id

Media Daerah Jawa

1. Pikiran Rakyat (Jawa Barat)
beritapr@yahoo.com
berita@pikiran-rakyat.com
redaksi@pikiran-rakyat.com
info@pikiran-rakyat.com

2. Suara Merdeka (Jawa Tengah)
redaksi@suaramer.famili.com

3. Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta)
redaksi@kr.co.id

4. Koran Bernas (Yogyakarta)
koranbernas@yahoo.com

5. Harian Surya (Jawa Timur)
surya1@padinet.com

6. Harian Duta Masyarakat (Jawa Timur)
dumas@sby.centrin.net.id

7. Surabaya Post (Jawa Timur)
redaksi@surabayapost.info
admin@surabayapost.info

Media Daerah Bali

1. Bali Post
balipost@indo.net.id

Media Daerah Kalimantan

1. Banjarmasin Post
banjarmasin_post@persda.co.id
bpostmania@telkom.net

2. Pontianak Pos
redaksi@pontianakpos.co.id

Media Daerah Sulawesi

1.Harian Fajar (Makassar)
fajar@fajar.co.id

Jadi, setelah Anda selesai menulis di MS WORD sebanyak 700 – 1000 kata, maka kirimkan ke media yg dituju melalui email mereka. Sekali lagi, artikel dikirim via attachment. Dan jangan lupa tulis di subject email

sbb: “Artikel Opini: ” [judul tulisan anda di sini...]


Langkah pertama, cobalah menulis ke koran, bukan majalah. Karena kolom di majalah biasanya pesanan dari redaksi; biasanya diisi penulis yg sudah beken.

Catatan:

1. Email redaksi sejumlah harian/koran Indonesia di atas adalah email media cetak. Sedangkan email media online seperti detik.com, dll tidak termasuk di sini.

2. Perlu diketahui bahwa tulisan kita yang dimuat di media cetak, akan otomatis dimuat di website mereka masing-masing. Artinya, kalau tulisan kita tampil di website koran bersangkutan berarti dimuat di media cetaknya. Memang koran seperti Waspada (Medan) dan Riau Pos (Riau) pernah memiliki dua edisi online dan offline (cetak), tapi sekarang sudah tidak lagi.

3. Jangan pernah mengirim satu tulisan pada dua koran nasional atau dua koran yang satu daerah dalam waktu bersamaan. Karena kalau sama-sama dimuat di kedua koran tsb. kita akan mendapat sangsi berupa tulisan kita tidak akan lagi dimuat di keduanya. Akan tetapi, kalau dikirim pada dua koran yang lain segmennya, seperti ke koran nasional dan koran daerah itu tidak apa-apa walaupun seandainya sama-sama dimuat.

4. Kalau Anda memiliki alamat email media cetak yang belum saya sebut atau alamat email dari saya salah, silahkan tulis di kotak komentar di bawah untuk melengkapi dan mengoreksi.[]




Repost : Menulis Surat Pembaca

Menulis Surat Pembaca


Bagaimana menulis Surat Pembaca ke Media massa Koran atau Majalah

Kolom Surat Pembaca di media koran atau majalah menjadi peluang bagi kita untuk berkomentar seputar berita hangat atau opini yang dimuat dalam sebuah media terkait.

Petunjuk dan aturan berikut umum berlaku pada sebagian besar media massa:
- isi padat dan singkat (sekitar 250 kata atau kurang).
- biodata harus jelas dan lengkap. Seperti nama lengkap, alamat rumah, dan nomor telpon.
- tidak memakai attachment. Tulis langsung dalam email.
- di subject email tulis “Surat Pembaca”.
- media berhak untuk mengedit, menyingkat atau menolak surat Anda.
- Surat Anda harus eksklusif pada satu media. Jangan dikirim ke media lain kecuali kalau jelas di media tsb.
- Sebagian media seperti KOMPAS biasanya mengontak Anda (via email) apabila tulisan Anda ditolak.
- Surat terbuka yg ditujukan ke pihak ketiga, misalnya ke perusahaan atau layanan tertentu, disebagian media biasanya ditolak. Catatan: Umumnya media massa cetak di Indonesia baik koran atau majalah alamat email untuk surat pembaca sama dg alamat email untuk mengirim tulisan. Anda bisa melihat daftar emailnya di link di bawah. Untuk media massa cetak Indonesia lihat di sini

Sedangkan di media berbahasa Inggris luar negeri, email untuk mengirim Surat Pembaca dan artikel op-ed berbeda. Berikut alamat email Surat Pembaca media berbahasa Inggris luar negeri (data ini tidak lengkap, silahkan ditambah di komentar apabila Anda punya alamat email Surat Pembaca media luar negeri yg lain):

Globe and Mail
E-mail: letters@globeandmai l.com
Fax: 416.585.5085

National Post
E-mail: letters@nationalpos t.com
Fax: 416.442.2209
Tel: 416.383.2300

Vancouver Sun
E-mail: sunletters@png. canwest.com
Fax: 604.605.2522
Tel: 604.605.2184

Vancouver Province
E-mail: provletters@ png.canwest. com
Fax: 604.605.2099
Tel: 604.605.2029

Georgia Straight
E-mail: letters@straight. com
Fax: 604.730.7010

Other Canadian Media
Toronto Star
E-mail: lettertoed@thestar. ca
Fax: 416.869.4322

Montreal Gazette
E-mail: letters@thegazette. canwest.com
Fax: 514.987.2639
Tel: 514.987.2579

Ottawa Citizen
E-mail: letters@thecitizen. canwest.com
WebRepOverall rating 

Lomba Menulis Me and My Family

Lomba Menulis Me and My Family

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Punya pengalaman seru bareng keluarga kamu saat berlibur atau malah setiap hari? Punya anggota keluarga yang gokilnya selangit sehingga selalu saja membuat heboh suasana di rumah? Punya pengalaman menegangkan saat mati lampu malam-malam di rumah? Atau kamu sekeluarga memiliki kebiasaan yang unik sehingga sering membuat tetangga geleng-geleng kepala? Dan kamu punya segenap pengalaman heboh lainnya bersama keluarga?
Ayo, ceritakan kisahmu bersama keluarga dalam Event FAMILICIOUS !

Syaratnya nggak ribet kok…..

1.      Terbuka untuk umum (yang masih merasa menjadi Warga Negara Indonesia di manapun berada).
2.      Seluruh peserta harus menjadi teman dari Alina Sitha (https://www.facebook.com/alina.sitha).
3.      Setiap peserta harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 10.000,- ke Bank BNI dengan No. Rekening 0197212851  atas nama : Arisita C.
4.      Tema : Me and My Family
5.      Naskah harus asli, bukan jiplakan, belum pernah dimuat dalam media apapun, dan tidak sedang diikutkan dalam lomba sejenis. Tulisan harus berisi kisah nyata pribadi bersama keluarga (boleh dengan salah satu anggota / seluruh keluarga). Kisah yang diceritakan boleh bernuansa bahagia, unik, seru, atau menegangkan. Kalau bisa yang inspiratif ya J
6.      Tulisan berbentuk narasi (boleh ada dialog, tapi perhatikan EYD ya!). Tulisan diketik dalam format bentuk Word (.doc atau RTF), Times New Roman 12, Spasi 1,5, Margin Standar, sebanyak 5 halaman A4.
7.      Tuliskan biodata narasi 75-100 kata di bawah naskah beserta nama lengkap, nama pena, nama facebook, alamat, dan nomor Hp.
8.      Melampirkan bukti transfer pendaftaran di bawah biodata (boleh hasil scan / foto).
9.      Naskah dikirim dalam bentuk lampiran (attachment) bukan di badan email ke kita_cerita@ymail.com . Subjek ditulis : Family1-Judul-Nama FB.
10.  Ikut menyebarkan info lomba dengan membuat catatan FB dan mentag Alina Sitha beserta 20 teman lainnya.
11.  Akan dipilih 25 naskah untuk dibukukan (kontributor yang naskahnya dibukukan tidak mendapatkan royalti).

Waktu Pengumpulan Naskah : 5 Juni – 8 Juli 2011

Pengumuman pemenang : paling lambat 15 Juli 2011

Hadiah :
1.      Juara : Uang tunai Rp 150.000 + antologi pemenang
2.      Juara II : Uang tunai Rp 100.000 + antologi pemenang
3.      Juara III : Uang tunai Rp 50.000 + antologi pemenang
4.      Untuk 22 kontributor lainnya akan ada hadiah kejutan menanti.
5.      Seluruh peserta berhak mendapatkan Piagam Elektronik.

Catatan :
1.      Info lengkap tentang antologi akan diberitahukan setelah pengumuman pemenang
2.      Hadiah bisa juga bertambah (tergantung situasi dan kondisi). Kalau ada donatur yang berbaik hati ingin menyumbangkan hadiah untuk event ini dipersilakan ,dengan senang hati saya akan meresponnya J.
3.      Tolong perhatikan dan baca baik2 setiap persyaratan yang tercantum dalam pengumuman ini ya…. Terima kasih ^_^

Masih ada yang kurang jelas? Silahkan tanyakan melalui inbox FB ya.. Insya Allah saya akan menjawabnya… J Kalau sudah tidak ada pertanyaan, segeralah tuliskan kisahmu dan jadikan sebagai hadiah terindah untuk keluarga, because we love our family !

Alina Sitha
Juni, 2011

Dear Friend

Teruntuk sahabatku dalam lemahnya ragamu.

Sahabat, harap senyummu kembali terukir. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan atasmu. Aamiin.

Penjagaanku memang takkan sempurna padamu. Tapi, kuyakin Allah SWT akan menjagamu dengan kuasa-Nya yang utuh. 

Ragaku memang tak hadir di hadapanmu. Maafkan aku. Namun, kuharap untaian do'aku untukmu dapat menemanimu. 

Tetap semangat, sahabatku. Percayalah Allah SWT takkan memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya. Semoga sakitmu bisa menjadi kekuatan bagimu dan meleburkan dosa-dosamu. Aamiin.

Dari : Seseorang yang rindu akan senyum ceriamu 

Menulis Ala Chicken Soup

Sebelum saya memulai bahasan kali ini, izinkan saya untuk mengutip satu tulisan di sini. Tulisan itu saya ambil dari sini : www.oneminuteonline.wordpress.com.
 “…Seorang pria bernama Jack bermimpi untuk menulis buku. Bukan buku biasa. Sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, pada waktu itu. Buku itu akan berisi kumpulan kisah yang menggugah, ditulis dengan singkat dan padat, namun mengena. Dan yang membuat buku itu istimewa karena semua kisah dalam buku itu didasarkan pada kisah nyata. Jack percaya buku itu akan disukai karena akanmenginspirasi banyak orang yang membacanya. Setelah menemukan hasratnya, ia mulai menulis dengan penuh semangat.
Ketika buku itu telah selesai ditulis, naskah itu pun diajukan ke penerbit. Jack optimis akan mendapat respon positif. Tapi di luar dugaan, penerbit menolaknya. Tapi, masih ada banyak penerbit lain. Jack pun kembali mencoba memasukkan naskahnya ke penerbit lain. Dan ia ditolak lagi. Ia mencoba lagi untuk ke tiga kalinya, dan ditolak lagi. Ia tetap tak kenal menyerah. Ia mencoba lagi dan lagi, dan penolakan demi penolakan terus saja diterimanya. Tak tanggung-tanggung, ia telah mendapatkan penolakan sebanyak 124 kali!
Ya, 124 kali! Bukan jumlah yang sedikit. Bisakah Anda bertahan atas penolakan sebanyak itu? Pada penolakan yang ke berapakah kira-kira Anda akan memutuskan utnuk berhenti dan menyerah? Pada penolakan ke-100 kah? Pada penolakan ke-50 kah? Atau jangan-jangan daya tahan Anda hanya pada penolakan ke-10?
 Seandainya Jack memutuskan untuk menyerah pada penolakan ke-10, ke-50 atau ke-100 atau bahkan ke-124 dunia tidak akan pernah mengenal sebuah buku yang paling menginspirasi orang dari berbagai belahan bumi selama bertahun-tahun. Buku itu kita kenal dengan “Chicken Soup for the Soul”. Pada usahanya yang ke-125 akhirnya sebuah penerbit menerima naskahnya dan menerbitkannya. Dan ternyata buku itu laris manis, dan berhasil masuk dalam 150 top best seller sepanjang 15 tahun.
 Serial Chicken Soup menjadi buku motivasional yang sangat digemari di berbagai belahan bumi. Ada lebih dari 200 judul dari setiap serial buku ini yang telah dibuat oleh Jack Canfield, dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa, dan terjual lebih dari 112 juta copy…..”
Buku-buku seri Chicken Soup mendulang sukses justru karena kekuatan ceritanya. Kekuatan cerita tersebut bukanlah terletak pada tema-tema yang berat, melainkan pada kesederhanaan kisah, kalimat-kalimat yang mengalir runut, menceritakan sebuah kisah sederhana yang pada akhir cerita akan membuat mulut kita ternganga saking takjubnya atau mungkin hanya sekedar menarik nafas panjang dan berpikir, “Wah.. ceritanya gue banget nih…”
Mengapa buku-buku Chicken Soup banyak digemari para pembacanya di seluruh dunia ? selain apa yang telah saya uraikan di atas, satu alasan lain lagi adalah, karena kisah-kisah yang ditampilkan di buku itu singkat, ringan, namun membawa banyak hikmah dan inspirasi bagi siapapun di berbagai belahan dunia ini.
Tulisan ala chicken soup ini masuk dalam genre non fiksi karena isinya adalah kisah-kisah nyata. Berkaitan dengan itu, sebaiknya hal-hal yang mendramatisir kisah kita jangan terlalu berlebihan sebab khawatir nantinya akan  hanya menjadi tulisan fiksi based on true story.
Kita pasti memiliki banyak cerita dalam kehidupan sehari-hari bukan ? ya, tentunya.
Setiap kita tentu punya cerita. Tidak bisa bercerita atau tidak bisa menuliskan cerita bukan berarti kita tidak memiliki cerita. Pada kenyataannya, cerita-cerita yang luar biasa di dunia berasal dari orang-orang yang memutuskan untuk diam dengan berbagai alasan. Namun pada akhirnya, ada banyak cara untuk mengungkapkan cerita itu kepada orang lain. Mungkin dengan jalan curhat kepada sahabat atau keluarga, atau menuliskannya.
Tips Menulis Ala Chicken Soup
·         Pilihlah satu cerita sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Satu cerita yang mungkin saja juga dialami oleh banyak orang lain di berbagai belahan dunia. Mungkin nanti cerita itu akan menggugah orang lain, mengingatkan orang lain, membawa hikmah atau sekedar hiburan bacaan ringan.
·         Tidak banyak yang harus kita tulis. Hanya satu kejadian kecil. Kisah yang sangat spesifik. Mungkin orang lain juga mengalami kisah tersebut. Tapi kita menuliskannya dengan perspektif berbeda berdasarkan pengalaman pribadi yang tentunya akan menghasilkan akhir cerita yang berbeda dengan orang lain.
Menulis ala chicken soup butuh ‘FOKUS’. Gimana caranya bisa fokus? Kadang-kadang suka ngalor-ngidul nih tulisannya saat ide dituangkan ! Nah, cara yang mungkin bisa membantu adalah saat kita telah memilih sebuah kisah, gali memori kita dalam-dalam tentang kisah tersebut. Lalu, ambillah poin penting dari kisah tersebut agar tidak melebar kemana-mana.
Intinya, pikirkan satu cerita kecil dalam periode kehidupan kita yang sesuai dengan tema tulisan yang akan kita buat. Galilah cerita tersebut secara mendalam, dan temukan hikmah apa yang bisa kita bagikan kepada orang lain dari cerita tersebut. Mungkin cerita tersebut bukan kisah yang luar biasa, bukan pula kisah yang mampu menggetarkan banyak hati. Tapi setidaknya, cerita itu membawa dampak dalam kehidupan kita di kemudian hari.
Ingat ! Kekuatan cerita akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. Tapi, alangkah lebih bagus bila kekuatan cerita itu dipadukan dengan gaya penceritaan yang membuat pembaca makin terkesima dengan tulisan kita. “wooow !”

Cara Menulis ala Chicken Soup.
Misalkan saya akan menulis naskah dengan tema Pacar Pertama.
Saya akan duduk dengan tenang. Saya  ajak pikiran saya kembali ke masa lalu. Siapakah pacar pertama saya ? kapankah kisah cinta pertama saya ? apakah saat di SMP ? SMA ? Kuliah ? owh.. pacar pertama saya adalah si A, misalnya. Kenanglah kembali kisah dengan A itu. Apakah ada satu kejadian yang paling saya ingat dari hubungan saya dengan A tersebut ?

Ya, ada. Tiba-tiba saya ingat bahwa dulu, sekian puluh tahun  yang lalu, A pernah memberikan kejutan yang istimewa untuk saya. Padahal saya tahu, A adalah orang yang paling tidak romantis abad ini. Kejutan istimewa itu telah begitu susah payah dirancang oleh A namun saya tidak menyadarinya dan malah membuatnya kecewa. Pada akhirnya saya menyesal, namun A keburu marah dan memutuskan meninggalkan saya.

Sedih ? memang. Dan itulah yang akan saya tuliskan dalam kisah saya itu. Saya tidak akan menuliskan bagaimana ketika saya pertama kali pacaran di sekolah. Saya tidak akan menjelaskan satu persatu siapa saja pacar-pacar saya dulu sesudah si A itu. Saya juga tidak akan menjelaskan dari A sampai Z bagaimana gaya berpacaran saya dengan si A kala itu.
Yang akan saya tuliskan hanyalah sepotong kisah kecil ketika A berusaha menyenangkan hati saya dengan memberi surprise namun saya malah merusak segalanya. Simple. Sederhana. Namun di akhir cerita saya akan tuliskan betapa sepotong episode itu membawa hikmah yang luar biasa dalam kehidupan saya saat ini. Setidaknya, ketika saya kembali berhubungan dengan orang lain, saya jadi belajar untuk lebih peka dan lebih mengerti pasangan saya tersebut.
Menulis ala chicken soup, biasanya tidak perlu panjang-panjang. Hanya sekitar 3-5 halaman saja dengan aturan standar TNR 12, 1,5 spasi. Tidak perlu menjejali tulisan ibu-ibu dengan data dan fakta yang begitu banyak. Ingat, tulisan ini akan dibaca sebagai teman beristirahat, teman dalam perjalanan, teman saat santai, maka buatlah tulisan yang ringan, mengalir dan manis. Semanis kue J.
Menulis pengalaman nyata, apalagi pribadi terkadang akan menyenggok seseorang. Agar tidak terjerumus pada hal-hal yang berbau ghibah, kita bisa melakukan hal-hal sbb :
·         Tidak menyebutkan nama jelasnya dalam tulisan kita. Cukup dengan sebutan saja, misalnya, “Mantan kekasih”, atau “ibu tiri saya ”.
·         Fokuskan pada bagian hikmah yang terpetik dari kisah tersebut. Ceritakan kisahnya apa adanya dan bahas pendapat kita tentang pengalaman itu.
Contoh seperti di atas :
saya menuliskan ttg masa 20 tahun lalu ketika saya masih berseragam putih biru. saat itu saya dekat dengan seorang teman sekelas, bernama Gie. percakapan2 panjang setiap hari membuat saya dan Gie semakin dekat. tapi sayang, ketika saya mulai merasakan ada perasaan lain di hati, saya baru tau bahwa ternyata Gie itu sudah punya teman dekat lain. Dan gie tetap menganggap saya sbg sahabat baiknya. pada akhirnya, saya mulai belajar menyadari sesuatu bahwa ternyata persahabatan itu bisa jauh lebih indah dibandingkan percintaan. ini terbukti krn ternyata pada akhirnya , ketika saya dan Gie mulai kuliah di tempat yg berbeda, Gie bisa bergonta ganti pacar beberapa kali, tapi tetap saja sahabat baiknya adalah saya.
Sama seperti menuliskan sebuah cerpen atau novel, point of view yang digunakan bisa sebagai orang pertaman, orang kedua dan orang ketiga. Kita bisa menuliskan kisah hidup kita, atau kisah orang2 terdekat kita, dengan Pov Aku atau dia. Berkaitan dengan POV kedua atau ketiga yang menyangkut dengan kisah orang lain, alangkah baiknya bila kita memonta izin dulu pada yang empunya kisah. Ya, hal ini penting untuk menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan di kemudian hari loh! Hihihi….. J
Soal ending, alangkah baiknya bila tidak menggantung dan menyisakan pertanyaan yang mendalam di lubuk hati pembaca. Berikanlah sebuah conclusion yang mengandung hikmah baik secara implicit maupun ekspilsit.
Misalnya : saya menulis kisah ttg ketika saya bercerai dengan suami. setelah semua keributan berakhir, saya menangis, dan saat itulah saya sadar, bahwa Tuhan itu luar biasa baik hati. Dia menguji kita dengan cara yang tak terduga dan ketika kita lulus ujian itu, ada banyak kebahagiaan yg menanti untuk dijemput oleh kita. bukankah itu juga hikmah ? bagi diri saya, kisah itu merupakan hikmah. mungkin kelak diantara sekian puluh juta orang ( halah, lebay banget ya..hihihi) yang membaca kisah itu, ada satu yang bilang, "aduuh... ceritanya gue bangeeet !"


“….Pikirkanlah 5 atau 10 tahun dari sekarang, Ketika generasi kesekian membaca kisahmu, dan dia tersenyum karena memiliki pengalaman yang sama denganmu. Atau dia menangis karena bersedih untukmu. Atau dia terobati karena engkau menyuarakannya. Tidak banyak. Hanya kejadian kecil…” (Anonim)
 NB : Tangkap satu cerita kecil dari episode kehidupan kita, dan kembangkan itu menjadi tulisan ringan yang menarik. Karenanya, saya selalu berprinsip dalam hidup, yaitu “perhatikan hal-hal kecil di sekitar kita, dan temukan keajaibannya…”
Akhir kata, tips menulis itu ada 3 yaitu :
1.      Menulis
2.      Menulis
3.      Menulis
So, selamat menulis !!! J
Sumber : notes FB Mba Lygia Pecanduhujan dengan sedikit gubahan