Hujan

“Aku nggak mau makan”, kataku ketus.
 Lalu suasana hening sampai hujan turun memecah kesunyian.. Tidak ada siapapun di rumah. Sementara hujan semakin deras.
 “Ibu !”, teriakku. Hanya kilatan petir yang menyambar.
Satu jam kemudian, aku melihat sesosok wanita menyusuri jalan penuh air tanpa payung dan semua pakaiannya basah sambil membawa bungkusan plastik. Itu ibu, bisikku dalam hati. Aku langsung keluar rumah dan bergegas memayungi dan memeluknya.
 “Maafkan aku, Bu”
 “Sudahlah, ini ada makanan kesukaanmu. Kamu makan ya”
 Air mataku pun meleleh mengiringi hujan turun. Saat sampai di rumah aku langsung makan yang dibawakan ibu untukku. Ibuku tersenyum, aku bahagia.

0 Responses