Rinduku

Oleh : Alina Sitha

Rindu,
satu kata siratkan maksudku
maksud hati akan suasana haru
yang penuhi relung kalbuku

Rasa yang membuncah kala fajar menyapa
ingatkanku pada sosok penuh cinta
yang lebih terjaga dari sang fajar
meski sinarnya kian memudar
slalu ada alasan tuk tetap terpancar

Rasa yang membuncah kala mentari tegak berdiri
ingatkanku pada sosok yang tegar jalani hari
yang kaya senyuman sejuta makna
yang tak pernah keluh meski peluh penuhi raga
seolah lihai sembunyikan kegalauan hatinya

Rasa yang membuncah kala senja merangkak datang
ingatkanku pada sosok yang selalu riang
meski badai silih berganti menerjang
meski dentuman meriam perih memekakkan telinga
meski kuyakini air mata membanjiri wajahnya
keteguhan hati itu jawabnya

Rasa yang membuncah kala petang menjelma
ingatkanku pada sosok penuh kharisma
yang slalu tampil penuh wibawa
yang tak ragu menebar canda dan tawa
yang kuyakini dirindu banyak jiwa

Rasa yang membuncah kala malam mulai meraja
ingatkanku pada sosok penuh sahaja
yang tak pernah letih bekerja
yang tak sungkan mengulurkan tangan bagi kaum tak berdaya
yang slalu ajariku tampil tanpa tipu daya

Rasa yang membuncah dari fajar hingga malam
semakin hari semakin dalam
bukan dusta tapi jujur kunyatakan
pada dirimu sosok yang meneduhkan

Rasa yang membuncah ini hadir untukmu
yang kurajut dalam untaian kata cinta setiap waktu
yang kurangkai sebagai kiriman penuh cinta
saat beradunya sorotan tiga pasang mata

Rindu,
rasa yang ingin kulukiskan padamu,
ibuku
ayahku

0 Responses