Indonesia Bukan Lagi Negara Sedang Berkembang

Ini hanyalah bagian dari harapanku sebagai anak bangsa........ (cekidot, please..... )
by : Alina Sitha


Negara sedang berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Sebuah kalimat yang sering sekali terdengar. Sepertinya sudah sekian tahun rangkaian kalimat itu tidak berubah.
Berkembang merupakan suatu proses menuju ke arah yang lebih maju. Suatu proses pasti membutuhkan waktu. Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalaninya. Sebagaimana dengan perkembangan manusia, perkembangan yang dialami membutuhkan rentang waktu yang bervariasi tergantung pada kecepatan tiap individu. Waktu yang diperlukan terbagi dalam beberapa tahapan sesuai dengan umur, semakin bertambah umur perkembangan akan semakin kompleks dan lengkap.  Bila hal ini dikaitkan dengan perkembangan sebuah negara, dalam hal ini Indonesia yang sekarang sudah berusia lebih dari 65 tahun dan akan menginjak usia 71 tahun pada lima tahun yang akan datang, sudah seyogyanya kematangan usia disertai dengan kemajuan dari sebuah perkembangan yang telah dijalani. Perkembangan mencakup perkembangan sebuah infarstruktur modern (baik secara fisik maupun institusional) dan sebuah pergerakan dari sektor bernilai tambah rendah seperti agrikultur dan pengambilan sumber daya alam. Negara maju biasanya memiliki sistem ekonomi berdasakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menahan sendiri.
Kemajuan adalah hasil yang diharapkan dari sebuah perkembangan. Kalau dikaitkan dengan Indonesia yang merupakan sebuah Negara Kesatuan, kemajuan yang diharapkan berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan warga negaranya. Mungkin bisa dibilang warga negara baik, negara akan baik. Kalau memang demikian, hal mendasar yang perlu dirombak demi meraih suatu kemajuan adalah pada warga negara yang terdiri dari rakyat, pemerintah, dan pengusaha. Hal itu adalah moral.
Bukanlah suatu rahasia lagi bahwa negeri kita tercinta ini terkenal dengan korupsi. Di samping itu juga ada kolusi dan nepotisme yang semuanya sering disingkat dengan KKN. Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang, korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang Hal ini juga ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia. Apakah ini ada kaitannya dengan ketakutan akan kemiskinan ? Mungkin saja karena kemiskinan bisa mendekatkan pada kekufuran. Naudzubillah.
Berkenanaan dengan hal tersebut sudah seyogyanya masing-msaing individu mengintrospeksi diri sendiri. Menyalurkan aspirasi melalui berbagai demonstrasi sepertinya sudah kurang efektif karena semua akan percuma jika tidak ada pemahaman dan kesadaran dari semua pihak apalagi memberantas kebiasaan buruk yang sudah turun-temurun. Kesadaran pribadi adalah hal yang paling diperlukan. Kalau hanya segelintir saja, kemajuan tetap jauh di depan mata. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 11, yang artinya “…. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Dengan adanya kesadaran diri, akan menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai, dapat memilah mana yang menjadi haknya mana yang bukan sehingga perlahan akan meniadakan keinginan untuk mengambil hak milik orang lain. Dengan begitu pula, akan tumbuh sifat selalu bersyukur yang akan menambah nikmat Allah SWT yang mungkin salah satunya adalah kemajuan negeri ini, Indonesia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 7 yang artinya :” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan :”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Selain itu, ilmu juga penting. Untuk mencapai perkembangan yang optimal harus mengetahui ilmu yang mendasari. Oleh karena itu, menghargai ilmu dan orang-orang yang berilmu menjadi bagian penting menuju kemajuan. Kalau dilihat, banyak orang berilmu di Indonesia, hanya saja mereka seperti kurang terpelihara di negeri sendiri padahal mereka bisa menjadi penyumbang berharga bagi kemajuan bangsa. Orang berilmu dan beriman juga akan ditinggikan oleh Allah SWT beberapa derajat sebagaimana tertera dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11. Allah SWT saja menghargai orang yang memiliki ilmu pengetahuan, mengapa kita tidak ?
Sebagai sebuah negara, pasti akan selalu terkait dengan isu dunia, salah satunya adalah globalisasi. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan anatar bangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi merupakan hal yang sangat mengerikan jika merubah semua tatanan kehidupan dengan meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki filter untuk menangkal dampak negatif dari globalisasi. Dalam hal ini sebagai filter adalah dasar negara kita, yaitu Pancasila. Respon bangsa Indonesia sendiri terhadap globalisasi itu adalah sebagai peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam menghidupi kehidupannya dengan baik, sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Jika pancasila benar-benar diamalkan, berbagai manfaat akan dirasakan dari segi transportasi, hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan hidup, dan masih banyak lagi.
Kemajuan. Jika itu tercapai, negeri yang aman, damai, makmur, dan sejahtera bukanlah hanya sekedar wacana belaka. Dengan sendirinya kemiskinan akan berganti kemakmuran dan timbulnya kepercayaan yang erat antar warga negara (pemerintah, pengusaha, dan rakyat). Kebersamaan akan tercipta dan semua akan merasa bahagia berada di negeri sendiri. Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya. Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu dinialianya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (QS. Al Hadiid : 23).
Indonesia bukan lagi sebagai Negara berkembang. Indonesia adalah Negara yang maju dan patut diperhitungkan di kancah internasional. Indonesia pasti bisa ! Bismillahirrahmanirrahim. Allahu akbar !

0 Responses